Jumat, 30 Januari 2015

Federico Mahora FM 313

Parfum Original FM 313, Parfum Asli dari Polandia. LUXURY for WOMEN (50ml) EDP (Eau De Parfum 20 %) • SWEET • Kombinasi menarik dari aroma lemon, manisnya raspberry dan madu dengan aroma menggairahkan bunga jeruk, melati dan aroma herbal pachouli. Kemiripan 95% dengan aroma PACO RABANNE - LADY MILLION Cocok buat anda untuk hadiah/Kado atau di pakai sendiri. Harga : IDR 458.000,- (Belum termasuk ongkir untuk luar Jakarta) More Info just ping me : 2A79148C..

Federico Mahora FM 302

Parfum Original FM 302, Parfum Asli dari Polandia. LUXURY MEN (100ml) EDP (Eau De Parfum ) 100 ml, Eu de Parfum 16 %. • BUSINESS • Wewangian sederhana dan sangat maskulin yang bersumber dari bunga-bunga, kulit jeruk, rempah-rempah oriental dan ambergris. Kemiripan 95% dengan aroma SERGE LUTENS - AMBRE SULTAN Cocok buat anda untuk hadiah/Kado atau di pakai sendiri. Harga : IDR 336.000,- (Belum termasuk ongkir untuk luar Jakarta) More Info just ping me : 2A79148C..

Senin, 05 April 2010

Makan Nasi, Jangan Minum Air Teh

Sungai Citanduy, tasikmalaya 25 Januari 2010


Makan Nasi, Jangan Minum Air Teh



Selasa, 7 Mei, 2002 oleh: Gsianturi
Makan Nasi, Jangan Minum Air Teh
Gizi.net - Ini salah satu gambaran bagaimana interaksi antar zat gizi yang kita konsumsi bersamaan dapat membuat penyerapannya tidak optimal. Interaksi antar zat gizi ataupun dengan zat non-gizi memang bisa berdampak positif, tapi bisa juga negatif.

Mengonsumsi suplemen gizi atau non-gizi dalam beberapa hal dapat memberi keuntungan. Misalnya minuman suplemen, selain mengandung gula sebagai sumber energi, juga mengandung vitamin B yang akan digunakan sebagai pemacu metabolisme energi.

Tapi, jika suplemen gizi atau non-gizi itu mengandung berbagai zat gizi sekaligus atau kadarnya sangat tinggi, kita perlu hati-hati. Sebab, pada proses metabolisme di dalam tubuh akan terjadi interaksi di antara zat-zat gizi itu. Bahkan lebih gawat lagi, beberapa dari zat yang terdapat dalam suatu produk pangan dapat berubah menjadi racun.

Interaksi dapat terjadi antara suatu zat gizi dengan yang lain, atau dengan zat non-gizi (lihat tabel). Yang dimaksud zat gizi adalah pati (gula), protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Artinya, jika salah satu dari zat gizi itu tidak ada dalam tubuh, maka akan terjadi gangguan. Sedangkan zat nongizi adalah zat selain zat gizi yang ada dalam bahan makanan, biasanya tidak dapat dicerna dengan jalur metabolisme biasa di dalam tubuh.

Interaksi zat gizi atau non-gizi dapat terjadi pada tiga tempat. Pertama, dalam bahan makanan (produk pangan). Kedua, dalam saluran pencernaan, dan ketiga, dalam jaringan, sistem transpor, dan jalur ekskresi tubuh. Masing-masing interaksi dapat bersifat positif (sinergis), negatif (antagonis), dan kombinasi di antara keduanya. Interaksi disebut positif jika membawa keuntungan. Sebaliknya, disebut negatif jika merugikan.

Bisa-bisa cuma numpang lewat
Dalam bahan makanan, suatu zat gizi misalnya mineral dapat berinteraksi negatif dengan zat non-gizi. Asam fitat dalam sayuran, serealia, atau umbi-umbian dapat mengikat mineral besi (Fe), seng (Zn), atau magnesium (Mg). Akibatnya, mineral-mineral itu tidak dapat diserap oleh tubuh. Begitu juga dengan serat, tanin, dan oksalat yang juga dapat mengganggu penyerapan kalsium (Ca).

Zat-zat pengikat mineral itu umumnya banyak ditemukan dalam bahan makanan nabati. Meskipun zat-zat non gizi itu dapat mengganggu penyerapan bebe-rapa mineral, bukan berarti tidak berguna sama sekali. Kita ketahui, serat mampu menurunkan kadar kolesterol darah. Begitu juga dengan polifenol pada teh, dipercaya dapat mencegah terjadinya kanker karena berperan sebagai antioksidan.

Masalahnya sekarang, berapa jumlah serat atau teh yang mesti dikonsumsi. Jika berlebihan, tentu akan mengganggu penyerapan beberapa mineral. Serat, misalnya, dapat mengikat Fe, Ca, dan Zn. Sementara itu untuk teh tampaknya perlu diwaspadai.

Ada dua jenis teh: teh hitam dan teh hijau. Pada teh hitam senyawa polifenol yang berperan sebagai antioksidan ternyata telah mengalami oksidasi, sehingga dapat mengikat mineral seperti Fe, Zn, dan Ca, serta dapat menyamak protein. Untungnya, pada teh hijau senyawa polifenolnya masih banyak, sehingga kita masih dapat meningkatkan peranannya sebagai antioksidan.

Meskipun dalam daftar komposisi bahan makanan terlihat kandungan mineral pangan nabati cukup tinggi, kita harus bertanya dulu, apakah mineral itu dapat dimanfaatkan semuanya oleh tubuh. Hal ini harus diperhatikan karena kalau mineral-mineral itu terdapat dalam bentuk terikat dengan zat antigizi, tentu tubuh tidak dapat menyerapnya dengan baik. Artinya, di dalam tubuh mineral-mineral itu hanya akan "numpang lewat".

Lalu bagaimana agar sayuran atau serealia yang kita makan masih bermanfaat meskipun mengandung beberapa zat non-gizi? Ada beberapa cara dapat dilakukan, misalnya membuatnya menjadi tepung (menggiling), mengecambahkan (untuk serealia atau kacang-kacangan), atau dengan fermentasi seperti dalam tempe.

Di samping melakukan cara-cara itu, "penyelamatan" zat gizi dapat dilakukan dengan mengatur konsumsi bahan makanan tertentu.
Misalnya teh. Kita punya kebiasaan minum teh bersamaan dengan saat makan nasi. Ini kekeliruan gizi yang harus diubah. Seperti telah dijelaskan, teh mengandung tanin yang dapat mengikat mineral. Untuk itu sebaiknya minum teh tidak dilakukan bersamaan dengan makan, tetapi sekitar 2 - 3 jam sesudahnya.

Interaksi dalam saluran pencernaan
Sebagian besar interaksi zat gizi terjadi di dalam saluran pencernaan. Interaksi itu dapat menguntungkan atau merugikan. Interaksi antara vitamin C dengan Fe merupakan contoh yang menguntungkan, karena vitamin C dapat meningkatkan kelarutan Fe, sehingga Fe lebih mudah diserap tubuh. Peningkatan penyerapan Fe juga dapat dibantu vitamin A dan vitamin B2.

Dalam berbagai penelitian telah diperlihatkan pula, protein hewani dapat meningkatkan ketersediaan biologis Fe, khususnya Fe dalam bentuk nonheme (jenis Fe yang banyak terdapat dalam bahan makanan nabati). Penelitian oleh Cook dan Menson (1976), Hallberg (1980), dan Latifuddin (1998) yang mempelajari pengaruh berbagai jenis protein terhadap tingkat penyerapan Fe nonheme memperlihatkan, protein dari daging sapi, daging ayam, ikan, dan telur dapat lebih efektif dalam meningkatkan ketersediaan biologis Fe.

Itu berarti, jika kita mengonsumsi makanan itu bersama dengan daun singkong atau bayam (sebagai sumber Fe nonheme), misalnya, maka jumlah Fe yang akan diserap dan ditahan tubuh menjadi lebih besar. Peningkatan penyerapan ini karena adanya Meat, Poultry and Fish Factors (faktor MPF) yang membuat Fe menjadi lebih larut, sehingga lebih mudah diserap tubuh.

Konsumsi protein yang relatif tinggi dapat meningkatkan Ca dan Zn, meskipun ekskresi Zn dalam urine menjadi meningkat. Vitamin D juga dapat meningkatkan penyerapan Ca dengan cara mempercepat laju pembentukan "alat transpor" Ca.

Sementara itu, vitamin B1 dan beberapa vitamin B-kompleks lainnya sangat diperlukan dalam proses metabolisme energi. Vitamin C dan E secara bersama-sama memberikan efek sinergis sebagai antioksidan dalam tubuh. Itulah sebabnya sering dikatakan, mengonsumsi vitamin C dan E (atau antioksidan lain seperti betakaroten) dapat membuat kita awet muda, karena mereka mampu mengatasi serangan radikal bebas yang dipercaya mempercepat ketuaan.

Pada sisi lain, interaksi antara beberapa mineral justru dapat merugikan tubuh. Khusus untuk mineral, ada dua tipe interaksi yang terjadi, yaitu kompetisi dan koadaptasi.
Interaksi yang bersifat kompetisi ditentukan oleh kemiripan sifat fisik dan kimia mineral itu satu sama lain. Interaksi ini terjadi pada waktu penyerapan di dalam usus. Beberapa contoh mineral yang berinteraksi secara kompetisi adalah Fe dengan Zn, Fe dengan Cr, Zn dengan Cu, dsb.

Mekanismenya, satu mineral yang dikonsumsi dalam jumlah berlebihan akan menggunakan "alat transpor" mineral lain sehingga akan terjadi kekurangan salah satu mineral itu. Misalnya, transferrin merupakan "alat transpor" bagi Fe. Transferrin ini ternyata dapat juga digunakan oleh Zn, Ca, dan Cr. Akibatnya, kita bisa kekurangan Fe (anemia).

Koadaptasi merupakan upaya adaptasi yang dilakukan usus dalam menyerap mineral tertentu. Sifat koadaptasi ini sering memberikan dampak negatif bagi tubuh. Koadaptasi dapat terjadi dalam dua bentuk. Pertama, bila suplai atau persediaan mineral tubuh rendah, maka usus akan beradaptasi untuk meningkatkan efisiensi dan transfer suatu mineral. Akan tetapi, bila penyerapannya tidak spesifik, maka mineral lain yang serupa juga akan ditingkatkan penyerapannya.

Kalau yang diserap itu mineral tidak berbahaya, tentu tidak masalah. Tapi jika yang diserap berpotensi sebagai racun, itu yang berbahaya. Hal ini tanpa disadari mungkin pernah terjadi pada diri kita. Misalnya, pada kasus kekurangan Fe (anemia), kita biasanya mengonsumsi suplemen Fe kadar tinggi. Namun, penyerapan "besar-besaran" dari Fe ini ternyata juga meningkatkan penyerapan Pb (timbal). Mineral Pb merupakan suatu logam berat yang, jika terdapat dalam jumlah besar dalam tubuh, dapat berubah menjadi racun.

Bentuk koadaptasi kedua adalah: bila persediaan mineral dalam tubuh berlebihan, usus akan beradaptasi untuk mengeblok penyerapan mineral itu. Namun, bila mekanismenya tidak spesifik, penyerapan mineral lain yang serupa juga akan terhambat. Bentuk koadaptasi ini terutama terjadi pada tubuh, yang memang sehat-sehat saja, ketika mengonsumsi suplemen gizi atau makanan diperkaya dengan zat gizi dalam kadar tinggi.

Contohnya, susu kaya Fe dan Ca, atau suplemen Fe. Jika kadar Fe tubuh normal saja, suplementasi Fe justru akan menghambat penyerapan Zn. Hal ini telah dibuktikan oleh Kreb, et al. (1987) yang memberikan suplemen Fe pada 20 orang ibu hamil.
Mereka menemukan adanya penurunan secara nyata kadar Zn pada mereka selama hamil.

Contoh interaksi mineral yang juga memberikan efek negatif adalah antara Ca dengan Mg. Hasil penelitian Linkswiller (1980) menunjukkan, peningkatan konsumsi Ca dari 800 mg menjadi 2.400 mg per hari dapat menurunkan penyerapan Mg. Konsumsi Mg yang rendah disertai Ca yang tinggi ternyata dapat menyebabkan timbulnya hipertensi, karena mengecilkan ukuran pembuluh darah arteri dan kapiler.

Jumlah dan kualitas makanan yang kita konsumsi memang penting diperhatikan, tetapi yang lebih penting adalah cara mengonsumsinya.

Selain itu, bila ingin mengonsumsi food supplement, sebaiknya diperiksa dulu kandungan apa saja di dalamnya. Jika terdapat zat-zat yang berpotensi menimbulkan interaksi negatif, sebaiknya dikonsumsi secara bertahap (tidak sekaligus), misalnya menjadi dua atau tiga kali makan untuk menurunkan dosis. Karena jika suatu zat gizi atau nongizi dikonsumsi dalam dosis tinggi sekaligus, peluang terjadinya interaksi yang tidak menguntungkan semakin besar. Akhirnya, menganekaragamkan makanan merupakan salah satu cara untuk mencapai hidup yang sehat.

Alsuhendra, mahasiswa Program Studi Pangan Pascasarjana IPB/INTISARI)

Sumber:
Kompas, Kamis, 18 April 2002
http://www.kompas.com/kesehatan/news/0204/18/080652.htm

ZAT-ZAT GIZI YANG DIBUTUHKAN TUBUH

Ditulis oleh dahlanforum di/pada April 24, 2009

Makanan yang dikonsumsi oleh manusia mengandung berbagai unsur. Unsur tersebut ada yang bermanfaat dan ada pula yang tidak membawa manfaat bagi kesehatan manusia. Berbagai zat tersebut dapat berupa enzim, gizi, maupun toksit (racun).

Zat gizi merupakan unsur yang terkandung dalam makanan yang memberikan manfaat bagi kesehatan manusia. Masing-masing bahan makanan yang dikonsumsi memiliki kandungan gizi yang berbeda. Zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut berbeda-beda antara makanan yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dapat berupa jenis zat gizi yang terkandung dalam makanan, maupun jumlah dari masing-masing zat gizi.

Satu janis zat gizi tertentu kemungkinan terkadung/ terdapat pada jenis bahan pangan, namun bisa dimungkinkan zat gizi tersebut tidak terdapat pada bahan pangan yang lain.

Untuk satu jenis zat gizi tertentu, mungkin saja banyak terkandung pada satu jenis makanan, namun bisa saja tidak terdapat sama sekali pada makanan yang lainnya. Selain itu jumlah zat gizi tertentu terdapat dalam jumlah yang banyak pada salah satu jenis makanan, namun bisa saja hanya terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit pada makanan yang lainnya. Oleh karena itu agar tubuh tidak kekurangan salah satu zat gizi, maka manusia tidak boleh tergantung pada satu jenis pangan saja, tapi harus mengkonsumsi makanan yang beragamjenisnya.

Zat gizi dikelompokkan berdasarkan beberapa hal, yaitu

berdasarkan fungsi, berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tubuh

dan berdasarkan sumbernya:

1. Berdasarkan fungsi

Setiap zat gizi memiliki fungsi yang spesifik. Masing-masing zat gizi tidak dapat berdiri sendiri dalam membangun tubuh dan menjalankan proses metabolisme. Namun zat gizi tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda.

a. Zat gizi sebagai sumber energi

Sebagai sumber energi zat gizi bermanfaat untuk menggerakkan tubuh dan proses metabolisme di dalam tubuh.

Zat gizi yang tergolong kepada zat yang berfungsi memberikan energi adalah karbohidrat , lemak dan protein. Bahan pangan yang berfungsi sebagai sumber energi antara lain : nasi, jagung, talas merupakan sumber karbohidrat; margarine dan mentega merupakan sumber lemak; ikan, daging, telur dan sebagainya merupakan sumber protein.

Ketiga zat gizi ini memberikan sumbangan energi bagi tubuh. Zat-zat gizi tersebut merupakan penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak dan aktifitas fisik serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Namun penyumbang energi terbesar dari ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak.

b. Zat gizi untuk pertumbuhan dan mempertahankan jaringan tubuh

Zat gizi ini memiliki fungsi sebgai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh manusia. Jika kekurangan mengkonsumsi zat gizi ini maka pertumbuhan dan perkembangan manusia akan terhambat. Selain itu zat gizi ini juga berfungsi untuk menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh.

Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, lemak, mineral dan vitamin. Namun zat gizi yang memiliki sumber dominan dalam proses pertumbuhan adalah protein.

c. Zat gizi sebagai pengatur/ regulasi proses di dalam tubuh

Proses metabolisme di dalam tubuh perlu pengaturan agar terjadi keseimbangan. Untuk itu diperlukan sejumlah zat gizi untuk mengatur berlangsungnya metabolisme di dalam tubuh.

Tubuh perlu keseimbangan, untuk itu proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh perlu di atur dengan baik.

Zat gizi yang berfungsi untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh adalah mineral, vitamin air dan protein. Namun yang memiliki fungsi utama sebagia zat pengatur adalah mineral dan vitamin.

2. Berdasarkan jumlah

Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh zat gizi terbagai atas dua, yaitu:

a. Zat gizi makro

Zat gizi Makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan satuan gram. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi makro adalah karbohidrat, lemak dan protein.

b. Zat gizi mikro

Zat gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau sedikit tapi ada dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi mikro adalah mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg untuk sebagian besar mineral dan vitamin.

3. Berdasarkan Sumber

Berdasarkan sumbernya zat gizi terbagi dua, yaitu nabati dan hewani

Gizi is Easy!

Sharing nutrition things and others

PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG,, Apaan tuh?

with 20 comments

Udah tau kalo 4 Sehat 5 Sempurna itu udah kuno?? Belum?? Wah, ketinggalan nih.. udah sejak 12 tahun yang lalu loh..

Jadi ceritanya begini:
Konferensi Gizi Internasional yang dilakukan di Roma pada tahun 1992 merekomendasikan agar setiap negara menyusun Pedoman Gizi Seimbang (PGS) untuk mencapai dan memeliharan kesehatan dan kesejahteraan gizi (nutritional well-being). Indonesia saat itu menghadiri dan menandatangani rekomendasi tersebut. Jadilah Indonesia menyusun PGS tersebut dan menjabarkannya sebagai 13 pesan dasar yang disebut Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS). Kemudian PUGS ini dikeluarkan oleh Direktorat Gizi, Depkes pada tahun 1995. Jadi sekarang umurnya udah 12 tahun tho..

Ketigabelas pesan dasar gizi seimbang tersebut adalah:

1. Makanlah aneka ragam makanan,
yaitu makanan sumber zat tenaga (karbohidrat), zat pembangun (protein), serta zat pengatur (vitamin dan mineral).

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi.
Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dari tiga sumber utama, yaitu karbohidrat, protein dan lemak. 1 gram karbohidrat akan menghasilkan 4 kCal energi, 1 gram protein akan menghasilkan 4 kCal energi, sedangkan 1 gram lemak akan menghasilkan 9 kCal energi.
Tuh, gede banget kan dari lemak..

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi.
WHO (1990) menganjurkan agar 55 – 75% konsumsi energi total berasal dari karbohidrat kompleks dan paling banyak hanya 10% berasal dari gula sederhana.

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi.
Mengkonsumsi lemak hewani secara berlebihan dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung koroner.

5. Gunakan garam beriodium untuk mencegah timbulnya Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI).
GAKI dapat menghambat perkembangan tingkat kecerdasan anak, penyakit gondok, dan kretin (kerdil). Dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram (1 sendok teh) per hari.

6. Makanlah makanan sumber zat besi untuk mencegah anemia.
Sumber yang baik adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Tapi utamanya dari lauk hewani. Why? Karena zat besi dalam lauk hewani dalam bentuk heme (diserap 5x lebih tinggi daripada nonheme).

7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai berumur 4 bulan.
Pemberian ASI secara eksklusif ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Tapi sekarang udah diperbarui loh.. Bukan hingga umur 4 bulan, tetapi hingga umur 6 bulan, setelah itu perlu diberikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).

8. Biasakan makan pagi (sarapan)
untuk memelihara ketahanan fisik dan meningkatkan produktivitas kerja. Jangan bilang lagi diet (ngurusin badan) buat alasan ngga sarapan, karena penelitian terbaru menunjukkan bahwa tidak sarapan justru meningkatkan suatu hormon yang memicu pertambahan berat badan. Ditambah lagi tidak makan pagi memberi efek “kelaparan” sehingga makan siang jadi double size, ‘tul ngga?

9. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlahnya,
yaitu minimal 2 liter atau setara dengan 8 gelas setiap harinya, agar proses faali dalam tubuh dapat berlangsung dengan lancar dan seimbang.

10. Lakukan kegiatan fisik dan olah raga secara teratur
untuk mencapai berat badan normal dan mengimbangi konsumsi energi yang berlebihan.

11. Hindari minum minuman beralkohol.
Anda yang suka minum minuman beralkohol, ingat bahwa liver (hati) Anda itu beresiko terkena kanker!

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan,
yaitu bebas dari cemaran bahan kimia dan mikroba berbahaya, yang dapat menyebabkan sakit. Waspadalah dalam memilih jajanan anak; perhatikan warnanya, apabila terlalu ngejreng, bisa jadi pewarna yang digunakan bukan pewarna makanan.

13. Bacalah label pada makanan yang dikemas,
untuk mengetahui komposisi bahan penyusun (ingridien), komposisi gizi, serta tanggal kadaluarsa. Bagi yang ingin tahu apa saja yang dikonsumsi oleh anak Anda, coba perhatikan kandungan snack yang dimakannya. Anda paham Monosodium Glutamat alias MSG kan? Too much of it, kecerdasan anak Anda bisa menurun.
Untuk ingredien yang sama, Anda yang hipertensi juga mesti hati-hati. Sodium = natrium. Anda ingat rumus kimia garam dapur kan? Benar, Nacl atau Natrium Chlorida. Sifat natrium atau sodium ini adalah menyerap / mengikat air. Apabila jaringan Anda tinggi natrium, air akan terserap ke jaringan; air dalam pembuluh darah berkurang, darah semakin kental. Inilah faktor dominan hipertensi. Jadi, buat Anda yang diet rendah garam, si natrium ini perlu dikurangi; termasuk yang ada pada makanan instan dan makanan awetan.

Beberapa singkatan yang lazim digunakan dalam label antara lain :
- MD = makanan yang dibuat di dalam negeri
- ML = makanan luar negeri (import)
- Exp = tanggal kadaluarsa, artinya batas waktu makanan tersebut masih layak dikonsumsi. Sesudah tanggal tersebut, makanan tidak layak dikonsumsi
- SNI = Standard Nasional Indonesia, yakni keterangan bahwa mutu makanan telah sesuai dengan persyaratan
- SP = Sertifikat Penyuluhan

Nah, itulah PUGS-nya Indonesia. Sekarang udah kenal kan? Udah kenal terus apa,, dihapal? Diterapkan dong.. Negara-negara lain juga punya PUGS, tapi ga sebanyak poinnya kita. OK deh, next session saya akan bahas lebih lanjut lagi mengenai ini..

REFERENSI:
Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Almatsier, Sunita. 2004. Penuntun Diet edisi baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sianturi, G. 2002. Ikuti 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. www.gizi.net.
Soekirman, et. al.
Hidup Sehat. 2006. Jakarta: PT Primamedia Pustaka.
http://www.kompas.com/kesehatan/news/senior/gizi/0212/19/gizi4.htm

A. Prinsip Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa

Masa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh.

Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.

Growth Spurt :

- Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun

- Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.

Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.

Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsure-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskandia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya.

B. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja Dan Dewasa

Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan dewasa :

- Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi.

- Pekerjaan

Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES) menyatakan bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai, dari kalori yang rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958 kalori).

Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30 % dan tinggi kalsium sekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg. selain itu, wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.

C. Kebutuhan Gizi Seimbang

Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.

Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.

Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.

Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi.

Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.

Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah.

Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.

Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.

D. Pengaruh Status Gizi Pada Sistem Reproduksi

Kebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktivitas dan status nutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Kekurangan nutrisi pada seorang yang mengalami anemia dan kurang berat badan lebih banyak akan melahirkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) dibandingkan dengan wanita dengan usia reproduksi yang aman untuk hamil.

E. Pendidikan Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa

Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah:

1. Makanlah aneka ragam makanan.

Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

2. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi.

Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi) agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.

Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada yang sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan energi sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur.

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi.

Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain.

5. Gunakan garam beryodium.

Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok.

6. Makanlah makanan sumber zat besi.

Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.

7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya.

ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan.

8. Biasakan makan pagi.

Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja.

9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya.

Aman berarti bersih dan bebas kuman.

10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.

Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.

11. Hindari minum minuman beralkohol.

Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa haus. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain.

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.

Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal.

13. Bacalah label pada makanan yang dikemas.


Di Posting Oleh : Dorin Mutoif, Poltekkes DEPKES Yogyakarta Jurusan AKL/JKL/KESLING/kESEHATAN LINGKUNGAN Politeknik Kesehatan DEPKES Yogyakarta..

Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Munggu, Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah, 54382


Minggu, 25 Oktober 2009

Heal The World


Michael Jackson - Heal The World Lyrics

michael jackson - heal the world

There's a place in your heart, and I know that it is love
And this place could be much brighter than tomorrow
And if you really try, you'll find there's no need to cry
In this place you'll feel, there's no hurt or sorrow

There are ways to get there
If you care enough for the living
Make a little space, make a better place

* Heal the world make it a better place
For you and for me and the entire human race

** There are people dying if you care enough for the living
Make a better place for you and for me

If you want to know why, there's a love that cannot lie
Love is strong, it only cares for joyful giving if we try
We shall see in this bliss, we cannot feel fear or dread
We stop existing and start living

Then it feels that always love's enough for us growing
So make a better world, make a better world

[Repeat * , **]

And the dream we were conceived In will reveal a joyful face
And the world we once believed in will shine again in grace
Then why do we keep strangling life wound this earth crucify
Its soul though it's plain to see this world is heavenly be God's glow

We could fly so high let our spirits never die in my heart
I feel you are all my brothers create a world with no fear
Together we'll cry happy tears see the nations turn
Their swords into plowshares

We could really get there if you cared enough for the living
Make a little space, to make a better place

[Repeat * , ** , * , **]

[Repeat * , ** , ** , **]

You and for me (x11)

[ thanks to syakuralamis[at]yahoo.com for correct this lyrics ]


powered by lirik lagu indonesia



Senin, 06 Juli 2009

Rama - rama Surga di Hatiku


Rama - rama Surga di Hatiku


Suatu hari seperti biasanya ana pagi-pagi kuliah ke kampus Universitas Indonesia. Hari itu tepatnya tanggal 26 juni 2009 ana kebetulan ada kuliah semester pendek dan masuk kuliah jam 07.30. Hari itu ana kuliah Biostatistik dengan pengampu Bapak Sutanto Priyo Hastono. Kebetulan hari itu kami semua baru saja melangsungkan ujian tengah semester hari kamisnya yaitu tanggal 25 juni 2009. seperti biasanya kuliah di ikuti 11 orang dari K3 karena kami memang mengajukan mata kuliah tersebut agar bisa dibuka di semester pendek kali ini. Jadi yang ikut semuanya dari departemen keselamatan dan kesehatan kerja ( K3 ). Setelah beberapa jam kuliah di laksanakan dan waktu menunjukkan pukul 11.30, maka kuliah berakhir karena kebetulan hari jumat jadi kami melaksanakan kewajiban untuk solat jumat. Ana memilihsolat jumat di masjid Universitas Indonesia karena tempatnya yang nyaman dan tidak panas. Ana pergi solat jumat dengan teman ana dengan inisial AN dan Nu.

Setelah solat jumat berakhir sekitar pukul 12.30 kami duduk-duduk di dalam masjid di lantai dua sembari ngobrol-ngobrol kecil. Meskipun kami ada tugas untuk mengerjakan tugas Promosi kesehatan dengan teman-teman di perpustakaan kesehatan masyarakat, tetapi kami tidak bergegas pulang.

Ini mengenai cerita nyata yang membuat ana terkagum, cerita ini benar benar mengingatkan ana mengenai Rama-rama nan cantik dan rupawan. Suatu ketika, teman ana yang bernama AN habis solat jumat di masjid Ui bertanya kepada ana dan teman ana yang bernama Nu.

Pertanyaannya sebenarnya mudah, tetapi menurut ana sangat susah untuk menjawabnya. Pertanyaannya begini : ” Apa yang di sukai seorang akhwat ( perempuan ) dari seorang Ikhwan ( laki-laki ). Selanjutnya teman ana Nu menjawab dengan segera : karena Hartanya/kekayaannya.

Terus teman ana AN bertanya lagi melanjutkan pertanyaan sebelumnya : ” terus sebenarnya ada tidak seorang akhwat ( perempuan ) yang menyukai laki-laki tetapi lelaki tersebut tidak kaya/tidak punya harta ”...?

Teman ana, Nu menjawab tidak ada, karena sekarang ini tidak ada akhwat ( perempuan ) yang mau menikah dengan orang yang tidak jelas dan tidak mempunyai kekayaan. karena sekarang ini seorang akhwat yang di lihat kekayaannya/hartanya.

Terus An meminta pendapat dari ana seperti apa, kemudian ana menjawabnya bahwa untuk pertanyaan pertama ana setuju dan sependapat dengan teman ana Nu bahwa yang di sukai seorang akhwat dari seorang ikhwan ( laki-laki ) adalah hartanya/kekayaannya.

Tetapi utuk pertanyaan teman ana An yang kedua, ana tidak sependapat dengan pernyataan Nu, karena menurut ana, meskipun prosentasenya kecil, ana yakin masih ada seorang akhwat ( perempuan ) yang masih mencintai seseorang, meskipun orang tersebut tidak bergelimpangan dengan harta benda. Justru akhwat seperti itulah yang akan menjadi Rama-rama surga yang akan di turunkan sebagai surga di rumah kita. Ana bilang orang seperti itu berarti mempunyai ketaqwaan yang tinggi, karena pernikahan hanyalah sebagai jalan, rizki datangnya dari Alloh. Jadi segala sesuatu bisa dicari. Akhwat yang seperti itu sadar betul bahwa harta hanyalah titipan. Jadi pernikahan yang di landasi mencintai karena Alloh tidak memandang status dari harta dan kekayaannya semata. Jadi ana yakin masih ada akhwat ( perempuan ) seperti itu..! ” Jawab ana’.

Sebagai contohnya misalnya untuk pertanyaan pertama, banyak perempuan yang suka pada seorang laki-laki karena statusnya/pangkatnya tinggi, punya kekayaan, mobil banyak, harta melimpah. Meskipun dalam hal fisik orang tersebut tidak ganteng, tidak pernah menjalankan solat dan perintah alloh swt. Terus untuk contoh pertanyaan yang kedua, ada seorang yang biasa saja, tidak ganteng, tidak punya harta, tidak punya jabatan dll tetapi karena budi pekerti, dia rajin beribadah, baik hati dll maka seorang akhwat bisa menyukainya..imbuh saya menjelaskan pertanyaan pertama dan kedua

Selanjutnya teman Ana, An berkata : bahwa kejadian itu pernah dia alami sendiri, katanya, saya tidak kaya. Terus saya juga tidak ganteng. Tetapi kenapa dia ( Istri ) saya, menyukai saya..terus dia juga bercerita, istri saya bahkan memberikan izin kepada saya untuk menikah lagi. Dan tahu tidak dia mengatakannya kapan..?

Terus ana dan Nu menggelengkan kepala (tanda tidak tahu). Terus An mengatakan bahwa istri saya mengijinkan hal tersebut pada saat malam pertama saya...” kata An..

Apa...” kata kami berdua terkejut. ”Iya dia mengijinkan saya menikah lagi dengan syarat bahwa istri yang saya cari harus hapal Al Quran minimal 15 Juzz ”.kata An menambahkan.

Wah ana sangat terkejut mendengar pernyataan dari istri An. Sungguh ana sangat bangga kepada dia. Dia rela, sabar dan ikhlas memberikan apa yang dia punya demi mendapatkan keridhoan Alloh SWT. Ana yakin dia wanita yang solehah dan pastilah selalu menjaga nilai-nilai akidahnya.

Dari kejadian di atas ana jadi teringat mengenai suatu buku yang ana baca karangan Dr. Khalid Abu Syadi, dengan judul ” Perjalan Mencari Keyakinan ” dan ini sedikit cuplikannya :

Sosok salah seorang istri pegiat dakwah berikut ini patut di jadikan pelajaran. Suaminya digelandang ke penjara tanpa sebab dan tanpa masalah. Dia di tangkap, hanya karena ia aktifis dakwah yang harus menebus jalan yang dilalui para nabi dan rasul Alloh subhanahu wa ta’ala. Penagkapan terjadi hanya berselang tiga bulan setelah pernikahannya. Diapun divonis tanpa pembelaan selama 20 tahun hukuman penjara.

Sebagai suami, sangat wajar ia merindukan istrinya. Jiwanya yang mulia menolak jika istrinya pun di penjara kebebasannya. Makanya sang suami mengirim surat pada istrinya, menawarkan kepadanya untuk memutuskan pilihan. Sang istri membalas surat sang suaminya dengan kata-kata yang dihiasi bunga-bunga keyakinan ;

sungguh, aku telah merasakan nikmatnya dunia selama tiga bulan. Lalu, apakah ketika pahala akhirat akan menghampiri engkau ingin mendapatkannya tanpa diriku ? ! Demi Alloh, tidak ada yang memisahkan antara aku dan dirimu kecuali kematian ! ”

Subhanalloh ! apa yang mendorong sosok perempuan lemah ini memiliki kesabaran yang demikian besar yang tidak dapat di pikul gunung-gunung ? kompensasi apa yang akan dia dapatkan ?

Itulah keyakinan terhadap janji Alloh dan kepercayaan mutlak akan pahala-Nya Subhanahu wa Ta’ala. Yang tidak lain gambaran surga dan neraka yang terpatri dalam jiwanya, yang demikian jelastanpa kabut penghalang, tertancap dalam nuranitanpa gangguan. Oleh karena itu, ia mampu bersikap wajar, rela berkorban dan ridho dengan apa yang terjadi

Sabar Dalam Menghadapi Bencana (musibah)

Hubungan antara sabar dalam menghadapi bencana dengan keyakinan sangat jelas, sebab yang bisa membantu tegar dalam menghadapi bencana zaman dan kompleksitas problematikanya adalah pengharapan akan mendapatkan pahala baik.

Dan ketika seorang berharap akan pahala yang baik serta mempercayai dan meyakininya, maka beban derita yang dialami akan ringan disebabkan tersedianya pengganti. Bisa di pastikan, sikap demikian akan meringankan beban besar yang di pikul mengingat pengganti kenikmatan dan kenikmatan atas ketabahannya menghadapi derita.

Tanpa demikian, niscahya mengganggu kemaslahatan dunia dna akhirat, sebab seseorang takkan mampu tegar memikul beban yang sementara, kecuali ia akan mendapatkan jaminan hasil yang tak lama, kemudian. Kondisi alamiah jiwa biasanya lebih cenderung pada hal-hal yang segera. Sedang kekhususan akal, ia akan senantiasa memikirkan dampak buruk dan memperhitungkan tujuan.”

Dikisahkan, salah seorang wanita ahli ibadah tergelincir jatuh. Jari tangannya putus. Tapi ia malah tersenyum. Orang yang menyertainya keheranan dan bertanya,”anda ini aneh, jari anda terputus, kok mlah tertawa ?”

Ia menjawab,”aku akan menjawabmu sesuai kadar kemampuan nalarmu. Manisnya pahala (musibah)telah menghapuskan ingatanku untuk mengingat kepahitan (musibah)

Seorang manusia tidaklah akan sabar kecuali meyakini akan meraih pengganti dan merasa tenang dengan imbalan dari musibah yang menimpanya. Zuhair bin Nai’im Al-Bani mengatakan,”sikap tegar takkan tercipta kecuali dengan dua hal; kesabaran dan keyakinan. Jika hanya yakin saja tanpa kesabaran, maka tak akan tercipta. Begitupula jika sabar tanpa keyakinan, maka takkan tercipta.”

Abu Darda Radhiyallahu anhu membuat perumpamaan,”perumpamaan keyakinan dengan kesabaran adalah ibarat dua orang petani yang mencangkuli tanah. Jika salah seorang duduk, maka yang lainpun akan duduk pula.


Di Posting Oleh : Dorin Mutoif, Alumni SKI tahun kepengurusan 2005-2006 dan 2006-2007 Poltekkes Depkes Yogyakarta, Jurusan Kesehatan Lingkungan

Universitas Indonesia, Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja/K3,

Munggu Rt 02, Rw 02, Gang Mlaten No 02 No Rumah 05, Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah

Senin, 08 Juni 2009

MATA KULIAH DASAR KESELAMATAN / SAFETY



TUGAS UAS
MATA KULIAH DASAR KESELAMATAN / SAFETY

PJ MK : 1. DADAN ERWANDI, SPsi, Mpsi
2. Yuni, SKM, MKk.


KECELAKAAN KAPAL LAUT, TERBALIKNYA KM. ACITA – 03 PESISIR PANTAI LAKEBA, BAU-BAU, SULAWESI TENGGARA
18 OKTOBER 2007



OLEH :
DORIN MUTOIF ( 0806384084 )


PROGRAM SARJANA
DEPARTEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS INDONESIA
2009




KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan anugrah dan karunianya, sehingga akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas akhir / UAS mata kuliah dasar keselamatan / safety sebagai ujian akhir semester yang berjudul “ KECELAKAAN KAPAL LAUT TERBALIKNYA KM. ACITA – 03 PESISIR PANTAI LAKEBA, BAU-BAU, SULAWESI TENGGARA 18 OKTOBER 2007 “
Dengan rendah hati kami mengakui dan menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir mata kuliah dasar keselamatan / safety ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan masukan sebagai bahan koreksi dan demi kemajuan bersama.
Akhir kata kami berharap semoga tugas akhir mata kuliah dasar keselamatan / safety ini dapat bermanfaat bagi kita semua.




SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME


Saya dengan ini menyatakan bahwa makalah/ /tugas ini dibuat dengan sejujurnya dengan mengikuti kaidah Etika Akademik UI serta menjamin bebas Plagiarisme.
Adapun kutipan didalam makalah ini telah saya sertakan nama pembuatnya / penulisnya dan telah kami masukan kedalam daftar pustaka.

Bila kemudian diketahui saya melanggar Etika Akademik maka saya bersedia dinyatakan tidak lulus/gagal.

Depok, tanggal 8 Juni 2009

Tanda tangan individu :

Nama /NPM Tandatangan

1. Dorin Mutoif / 0806384084 .......................





DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. 1
Pernyataan Bebas Plagiat .............................................................................. 2
Daftar isi ........................................................................................................ 3

1. Pendahuluan
A. Latar Belakang ..................................................................................... 4
B. Data Kapal .......................................................................................... 5

2. Isi
A. Kronologis Kejadian ............................................................................ 7
B. Proses Evakuasi dan Tindakan Penyelamatan ..................................... 8
C. Kerugian Kecelakaan ( Korban dan Kerugian ) .................................... 9
D. Informasi Tambahan ........................................................................... 10
E. Analisis Penyebab ................................................................................ 15
F. Penyebab Langsung dan Tidak Langsung ............................................ 18
G. Tindakan Korektif ( Short Term dan Long Term ) ................................ 20

3. Penutup
A. Kesimpulan ............................................................................................ 21
B. Rekomendasi ........................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN






KECELAKAAN KAPAL LAUT, TERBALIKNYA KM. ACITA – 03 PESISIR PANTAI LAKEBA,
BAU-BAU, SULAWESI TENGGARA
18 OKTOBER 2007

1. Pendahuluan

A. Latar Belakang
Pada tanggal 19 Oktober 2007, Posko KNKT menerima laporan kecelakaan, terbaliknya KM. Acita – 03 di pesisir pantai lakeba, Bau bau. Pada tanggal 20 Oktober Tim investigasi KNKT dikirim untuk melakukan penelitian penyebab kecelakaan tersebut. Dari hasil investigasi yang dilakukan, kronologis kejadian adalah sebagai berikut : Pada tanggal 18 Oktober 2007, pukul 07.00 WITA, KM. Acita – 03 mulai melakukan persiapan keberangkatan dan beberapa penumpang mulai memasuki kapal. Berdasarkan sailing declaration (Surat pernyataan keberangkatan kapal) yang ditandatangani oleh Nakhoda, KM. Acita – 03 membawa 60 orang penumpang dan muatan barang dengan total berat muatan + 15 ton. Pada pukul 10.00 WITA, Nakhoda datang untuk melakukan persiapan dan pemeriksaan. Pada pukul 10.30 WITA, KM. Acita - 03 bertolak dari Pelabuhan P. Tomia menuju pelabuhan Jembatan Batu, Bau-bau. kondisi cuaca ketika keberangkatan, baik, gelombang rendah, dan jarak pandang normal. Selama perjalanan, kapal dalam kondisi dan kontrol yang baik, dan cuaca dalam kondisi cerah. Tinggi gelombang sedang. Para penumpang yang kebanyakan berada pada geladak kedua dalam kondisi istirahat dan tidak banyak melakukan pergerakan. Pada pukul 20.30 WITA, KM. Acita – 03 memasuki wilayah perairan selat masir. Pada posisi ini KM. Acita – 03 telah menempuh perjalanan sepanjang + 104 nmil dan kurang 4 nmil lagi menuju pelabuhan jembatan batu. Para penumpang yang semula diam, mulai bergerak untuk bersiap turun. Salah seorang penumpang yang berada di geladak kedua memberitahu bahwa dia telah mendapatkan sinyal HP (handphone). Penumpang lainnya kemudian ikut berusaha untuk mendapatkan sinyal HP tersebut dan beranjak dari posisinya masing-masing. Para penumpang yang berusaha mencari sinyal HP tersebut kemudian menumpuk pada bagian kanan kapal. Sesaat kemudian kapal miring ke kanan sampai dengan 90o. Melihat kondisi ini sesaat sebelum kapal terbaring, Nakhoda segera mengambil tindakan menetralkan posisi handle mesin. Para penumpang yang berada di geladak kedua dan atap kapal telah banyak tercebur ke laut. 10 menit berikutnya KM. Acita – 03 telah pada posisi terbalik (180o) dengan lunas menghadap ke atas. Meskipun terdapat baju pelampung, para korban tidak bisa mendapatkannya, dikarenakan waktu kejadian yang sangat cepat. KM. Acita - 03 Terbalik pada tanggal 18 Oktober 2007, pukul 21.00 WITA di koordinat 05o 30,81” LS dan 122o 32,9’ BT (+ 4 mil dari pelabuhan Jembatan Batu, Bau-bau). Kejadian kecelakaan ini segera diketahui oleh kapal-kapal ikan yang berada di sekitar lokasi kejadian dan kapal BASARNAS yang sedang melakukan latihan dan segera melakukan tindakan pertolongan (evakuasi).

B. DATA KAPAL
1. Data Utama Kapal

Nama : KM. ACITA - 03
Call Sign : -
Tanda Selar : GT.38 No. 62/KKH
Tipe : Kargo/Barang
Panjang keseluruhan (Length Over All) : 24.00 m
Panjang Antar Garis Tegak (LBP) : 21.8 m
Lebar keseluruhan (Breadth Moulded) : 4.35 m
Tinggi (Height) : 1.5 m
Lambung timbul (freeboard) : 300 mm
Kecepatan Dinas (Vs) : 7.5 Kt
Isi Kotor (Gross Tonnage) : 38
Tonase bersih (Net Tonnage) : 22
Bahan Dasar Konstruksi : Kayu
Tempat pembuatan (built at) : Nggele, Talliabu

Tahun pembuatan (year of built) : 10 Januari 2003 (Peletakan Lunas)
Kapasitas Muatan (Capacity) :
Penumpang
• Awak kapal (crew) : 11 Orang
• Penumpang duduk (pax) : 30 Orang
Pemilik (Owner) : Perorangan (milik H. La Yobene)
Pelabuhan pendaftaran : Kendari
Operator (managers) : PT. Dharma Ichtiar Indo Lines

2. Data Mesin dan Sistem Propulsi
Mesin Utama (Main Engine)
Tipe : Mesin diesel 4 tak kerja tunggal
Merek/ model : Mitsubishi / 6D16 (Non-Marine Use)
Jumlah : 1 Unit
Daya (EHP) : 160 Hp
Mesin Bantu (Auxiliary Engine)
Tipe : Diesel
Jumlah : 2 Unit
Daya (EHP) : 1000 watt dan 3000 watt
Sistem Propulsi
Jenis Propulsi : Fix Pitch Propeller
Jumlah : 1 Unit

3. Data peralatan komunikasi, navigasi dan peralatan keselamatan
Peralatan Komunikasi dan Navigasi
SSB Transceiver : 1 Unit (Ket. :non-marine use)
GPS : 1 Unit (Furuno)



2. ISI

A. KRONOLOGIS KEJADIAN
Pada tanggal 18 Oktober 2007, pukul 07.00 WITA, KM. Acita – 03 mulai melakukan persiapan keberangkatan dan beberapa penumpang mulai memasuki kapal. Berdasarkan surat ijin berlayar yang dikeluarkan oleh Ka.Sat.Wil.ker Tomia no.: AL.592/30/29/Sy.Bau wilker 07, KM. Acita – 03 mengajukan ijin untuk berangkat pada pukul 08.00 WITA. Tetapi kapal harus menunggu kedatangan Nakhoda dan proses pemuatan yang baru selesai sekitar pukul 10.00 WITA. Berdasarkan sailing declaration (Surat pernyataan keberangkatan kapal) yang ditandatangani oleh Nakhoda, KM. Acita – 03 membawa 60 orang penumpang dan muatan barang dengan total berat muatan + 15 ton.

Pada pukul 10.00 WITA, Nakhoda datang untuk melakukan persiapan dan pemeriksaan. Pada pukul 10.30 WITA, KM. Acita - 03 bertolak dari Pelabuhan P. Tomia menuju pelabuhan Jembatan Batu, Bau-bau. Proses keberangkatan kapal tidak melalui proses pemeriksaan kondisi kapal yang seharusnya dilakukan oleh petugas pelabuhan setempat. Dengan demikian tidak ada data atau keterangan yang didapatkan untuk mengetahui kondisi kapal (Sarat/trim) ketika berangkat. Berdasarkan hasil wawancara dengan para saksi, kondisi cuaca ketika keberangkatan, baik, gelombang rendah, dan jarak pandang normal. Rute yang akan ditempuh oleh KM. Acita – 03 dengan tujuan pelabuhan Bau-bau adalah sejauh + 108 nmil dengan waktu tempuh berkisar antara 8 -10 jam. Selama perjalanan, kapal dalam kondisi dan kontrol yang baik, dan cuaca dalam kondisi cerah. Tinggi gelombang sedang (2,5 – 3 m). Para penumpang yang kebanyakan berada pada geladak kedua dalam kondisi istirahat dan tidak banyak melakukan pergerakan. Pada pukul 21.00 WITA, KM. Acita – 03 memasuki wilayah perairan selat masir. Pada posisi ini KM. Acita – 03 telah menempuh perjalanan sepanjang + 104 nmil dan kurang 4 nmil lagi menuju pelabuhan jembatan batu. Para penumpang yang semula diam, mulai bergerak untuk bersiap turun. Salah seorang penumpang yang berada di geladak kedua berteriak bahwa dia telah mendapatkan sinyal HP (handphone). Penumpang lainnya kemudian ikut berusaha untuk mendapatkan sinyal HP tersebut dan beranjak dari posisinya masing-masing.

Posisi KM. Acita – 03 ketika melewati selat masir adalah berdekatan dengan pantai lakeba yang berada di sebelah kanan kapal. Para penumpang yang berusaha mencari sinyal HP tersebut kemudian menumpuk pada bagian haluan dan sisi kanan kapal, bahkan ada yang naik ke atap kapal. Kondisi ini mengakibatkan kapal miring ke kanan. Melihat kondisi ini, beberapa orang ABK memberikan peringatan kepada para penumpang yang menumpuk di sebelah kanan atas kapal untuk tidak melakukan banyak pergerakan dikarenakan kapal mulai oleng. Namun peringatan tidak dihiraukan oleh penumpang. Sesaat kemudian kapal miring ke kanan sampai dengan 900. Melihat kondisi ini sesaat sebelum kapal terbaring, Nakhoda segera mengambil tindakan menetralkan posisi handle mesin. Para penumpang yang berada di geladak kedua dan atap kapal telah banyak tercebur ke laut. 10 menit berikutnya KM. Acita – 03 telah pada posisi terbalik (1800) dengan lunas menghadap
ke atas. Sebagian penumpang masih terjebak di dalam kapal. pada 10 menit berikutnya, KM. Acita – 03 terbalik lagi pada posisi tegak. Meskipun terdapat baju pelampung, para korban tidak bisa mendapatkannya, dikarenakan waktu kejadian yang sangat cepat.

KM. Acita - 03 Terbalik pada tanggal 18 Oktober 2007, pukul 21.00 WITA di koordinat 05o 30,81” LS dan 122o 32,9’ BT (+ 4 mil dari pelabuhan Jembatan Batu, Bau-bau)

B. PROSES EVAKUASI DAN TINDAKAN PENYELAMATAN
Kejadian kecelakaan ini segera diketahui oleh kapal-kapal ikan yang berada di sekitar lokasi kejadian dan segera melakukan tindakan pertolongan (evakuasi). Pada pukul 23.00 WITA, Tim Evakuasi dan Pencarian (SAR) yang terdiri dari SAR Kendari (yang kebetulan sedang melakukan latihan SAR di wilayah perairan tersebut), SAR Bau-bau, TNI-AL, Kepolisian, dan KPLP mulai melakukan pencarian korban pada bangkai kapal KM. Acita – 03. Untuk mempermudah pencarian korban, tim evakuasi membongkar bagian atap kapal dan kemudian menurunkan tim penyelam memeriksa bagian dalam kapal. Dari hasil penyelaman, didapatkan beberapa korban yang telah meninggal dan kemudian dievakuasi ke RSUD Bau-bau. Proses evakuasi korban ini berlangsung pada keesokan harinya. Pencarian korban juga dilakukan pada wilayah perairan sekitar Selat Masir hingga ke Laut Banda. Pencarian korban dihentikan pada 25 Oktober 2007. sampai pada hari tersebut, korban hilang masih berjumlah 9 orang.

C. KORBAN DAN KERUGIAN
1. Korban Jiwa
Berikut adalah data jumlah korban jiwa berikut keterangan cedera yang diderita. Data paling akhir didapat dari Posko Pengaduan kecelakaan pada tanggal 24 Oktober 2007.

Tabel I-5 Data Korban Jiwa Kecelakaan Terbakarnya KM. Acita - 03

Jenis Cedera ABK Penumpang Total
Fatal/Meninggal 1 30 31
Hilang - 9 9
Serius
Ringan 25 25
None 10 99 109
TOTAL 11 163 174


Berdasarkan data yang didapat dari posko pengaduan kecelakaan KM. Acita – 03, dari total 30 orang Korban meninggal 11 orang laki-laki (4 dewasa dan 7 anak/bayi) dan 19 orang perempuan (15 dewasa dan 4 anak/bayi). Korban meninggal diakibatkan tenggelam.

2. Kerusakan Kapal dan Kerugian Muatan
Dari hasil pemantauan dan pemeriksaan kapal, didapatkan tidak ada kerusakan pada seluruh bagian kapal. Sedangkan untuk kondisi kamar mesin tidak dapat diketahui dikarenakan masih terendam air. Seluruh muatan yang ada dapat dievakuasi.


D. INFORMASI TAMBAHAN
1. Data dan keterangan dari awak kapal dan saksi-saksi lain

• Nakhoda
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
pendidikan terakhir : SKK- 60 Mil
Pengalaman berlayar : Mulai tahun 1986 menjabat sebagai nakhoda (kapal Layar Motor) pelayaran Jakarta, Kalimantan, Bali.

Keterangan :
- Pada tanggal 18 Oktober 2007 pukul 07.30 WITA, kapal KM. Acita - 03 yang posisinya berlabuh di sekitar P. Tomia, melakukan pemuatan penumpang dengan tujuan P. Bau-Bau.
- Penumpang menggunakan sampan dari pantai P. Tomia untuk dapat sampai ke kapal
- Jumlah penumpang 103 orang dewasa, (meskipun kapal tersebut di berikan dispensasi penumpang bermuatan 30 orang (Maksimum). Nakhoda mengajukan dokumen pernyataan keberangkatan kapal. Dalam surat ini dinyatakan bahwa penumpang berjumlah 60 orang.
- Pukul 08.00 WITA Nakhoda mendatangani Surat ijin berlayar (SIB). saat itu petugas SATWILKER tidak ada di tempat, dan diwakili oleh pembantu satwilker.
- Pukul 10.00 WITA, pemuatan telah selesai dilaksanakan dengan rincian : jumlah penumpang 103 orang dewasa (60 orang penumpang tidak bertiket), muatan barang Sepeda motor 9 Unit, Ikan Asin 4 Ton, Rumput Laut 4 karung (@ Per Karung 50 kg), Drum (untuk ballast) 4 Buah (isi air laut @ 250 Kg). Sesudah melakukan pemuatan, nahkoda memerintahkan ABK kapal untuk melakukan persiapan berlayar dimana semua ABK sudah di tempat posisinya masing-masing,
- Ketika hibop jangkar, kapal mengalami oleng/stabilitas kurang baik. Hal ini diakibatkan karena penyusunan muatan yang disebabkan oleh muatan penumpang yang terletak di geladak 1 dan geladak 2, yang dek palka kurang beban muatan, mengakibatkan kapal berat atas.
- Pukul 10.15 WITA nakhoda memerintahkan ABK untuk mengisi 4 buah drum plastik (@ 250 kg) diletakkan dalam palka dan diikat.
- Pukul 11.00 WITA, KM. Acita - 03 berlayar dari P. Tomia Ke P. Bau-bau, dengan keadaan stabil. Cuaca cerah, ombak tenang. Nakhoda sebagai pembawa kapal dari P. Tomia sampai Pelabuhan Bau-Bau tanpa istirahat
- Pelayaran ditempuh 104 Mil dengan waktu 12 jam.
- Nakhoda melakukan kontrol kapal dengan tanpa istirahat, hanya digantikan pada saat akan makan dan ke kamar mandi.

• Komprador
Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
pendidikan terakhir : SMP (di P. Tomia)
Pengalaman berlayar : 8 Bulan KM. Acita - 03 P. Bau-Bau ke P. Tomia


Keterangan :
- Pada tanggal 18 Oktober 2007, pukul 07.30 WITA kapal KM. Acita - 03 posisi berlabuh di sekitar P. Tomia,
- Penumpang yang akan naik KM. Acita - 03 dengan tujuan Pelabuhan Bau-Bau, menggunakan sampan dari pantai P. Tomia ke kapal
- Jumlah penumpang 103 orang dewasa. kapal mendapatkan dispensasi penumpang sampai dengan 60 orang dimana ijinnya sampai 30 orang (Maksimum),
- Diperintahkan oleh Nakhoda sebagai penarik tiket penumpang dengan biaya per Orang Rp 60.000,-. Untuk penumpang kurang dari 10 Tahun tidak dikenakan biaya. Selain itu juga diberi kewenangan untuk pengurusan dokumen kapal baik di agen, maupun di pihak syahbandar.
- Saksi melakukan pengawasan muatan sampai pada pukul 10.30 WITA.
- Waktu kejadian, Saksi sedang istirahat di dek 1 (tepatnya di atas kamar mesin sebelah kanan).


Juru Mudi
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
pendidikan terakhir : SD sampai Kelas 4 (di P. Tomia)
Pengalaman berlayar : 2 Bulan di KM. Acita - 03

Keterangan :
- pada tanggal 18 Oktober 2007, pukul 07.30 WITA kapal KM. Acita - 03 saat itu posisi berlabuh di sekitar P. Tomia, dimana penumpang saat itu juga akan naik KM. Acita - 03 yang bertujuan P. Bau-Bau menggunakan sampan dari pantai P. Tomia ke kapal yang saat itu berpenumpang 103 orang dewasa, meskipun kapal tersebut diberikan dispensasi penumpang bermuatan 30 orang (Maksimum).
- bertugas membantu pengaturan penumpang juga barang muatan kapal, saat kejadian, saksi sedang tidur di dalam palka dan sekalian menjaga muatan bersama salah satu koban ABK yang meninggal dunia. Saksi juga sempat menyelamatkan 2 orang penumpang.

• Kelasi
Umur : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
pendidikan terakhir : SMP (di P. Tomia)
Pengalaman berlayar : 5 Bulan KM. Unomi (Tanjung Pinang - Kijang)

Keterangan :
- Pada tanggal 18 Oktober 2007, pukul 07.30 WITA kapal KM. Acita - 03 posisi berlabuh di sekitar P. Tomia, menggunakan sampan dari pantai P. Tomia ke kapal yang saat itu berpenumpang 103 orang dewasa, meskipun kapal tersebut diberikan dispensasi penumpang bermuatan 30 orang (Maksimum)
- bertugas mengatur muatan juga mengarahkan penumpang kapal di dek 1 dan dek 2.
- Saat kejadian, posisi Saksi di buritan kapal dek 1 lagi istirahat duduk tidak tidur memperhatikan. KM. Acita - 03 berlayar dari P. Tomia ke Pelabuhan Bau-bau, dengan keadaan stabil, cuaca cerah, ombak tenang.
- Saat kejadian, saksi melihat penumpang berteriak minta tolong, memperhatikan kapal saat miring kanan langsung 90o tidak lama kemudian kapal terbalik hingga posisi lunas kapal berada di atas,
- Penumpang tidak sempat mengenakan jaket pelampung, lalu kapal terguling 180o dan kembali lagi dalam keadaan posisi semula,
- keadaan kapal tergenang air sampai dek 1, penumpang dan ABK menyelamatkan diri berteriak minta tolong, tidak lama kemudian ada perahu rakyat menolong para penumpang, juga tim gabungan dari SAR Makassar (saat itu tim SAR melakukan latihan di perairan P. Bau-Bau)
- Evakuasi penumpang ditangani oleh Tim SAR yang terdiri dari SAR Bau-bau, SAR Kendari, TNI-AL, Kepolisian, dan KPLP.


• Penumpang
Umur : 33 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
pendidikan terakhir : Sarjana Agama ( Bahasa Arab )

Keterangan :
- Pada tgl 18 Oktober 2007, pukul 10.00 WITA kapal berangkat dari P. Tomia dengan muatan penumpang sejumlah + 100 orang yang posisi di dek 1 dan dek 2,
- Saksi mengetahui kapal bermuatan 9 unit kendaraan, ikan asin, rumput laut yang dimuat didalam palka, 3 unit kendaraan ada di gang depan sebelah kanan, 1 unit berada di depan dibawah tangga akomodasi.
- Sebelum kejadian, kapal mengalami miring ke kiri, ABK kemudian mengimbangi dengan Drum isi air laut sebanyak 4 buah.
- Kapal berlayar dari P. Tomia Ke Pelabuhan Bau-bau, dengan keadaan stabil, cuaca cerah, ombak tenang.
- Kejadian kira-kira pukul 22.00 WITA, dengan adanya sinyal HP penumpang pada mencari sinyal akan tetapi tidak ada penumpang dek 1 dan dek 2 tidak ada yang naik ke atap kapal, dengan sekejapnya kapal miring kanan lalu terbalik lunas di atas, saat itu mencari tempat untuk menggantungkan celana jeans agar gerakan berenang tidak berat, tidak lama kemudiaan kapal terbalik lagi, dimana posisi kembali awal hanya terisi air laut sampai dek 1, kemudian 2 buah kapal rakyat datang untuk menolong korban tenggelam dan kemudian melakukan pencarian korban lain. Korban selamat lalu dibawa di tepi pantai.

Saran :
- penumpang waktu membeli tiket harus di catat nama lengkap.
- Nakhoda harus ada rasa tanggung jawab.

• Petugas Wilayah kerja Tomia
Umur : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
pendidikan terakhir : SMA
Pengalaman Kerja : SATWILKER P. Tomia

Keterangan :
- Petugas tidak ada di tempat. memberikan perintah pada pembantu yang telah 3 tahun menjalankan tugas membantu SATWILKER di P.Tomia sebelumnya. Misalkan mengantar dan meminta dokumen kapal yang keluar masuk pelabuhan P. Tomia.

2. Kondisi Sistem Transportasi

Panjang Rute pelayaran Tomia – Baubau untuk kapal pengangkut penumpang adalah + 108 nmil dengan waktu tempuh 8 – 10 jam. KM. Acita – 03 melayani rute pelayaran untuk angkutan penumpang mulai pada bulan Mei 2006. selain kapal ini, ada 3 kapal lain yang diijinkan mengangkut penumpang untuk rute pelayaran Tomia – Bau bau yaitu : KM. Wisata, KM. Wulandari, KM. Nursabilillah. Tiga kapal tersebut merupakan tipe kapal yang sama dengan KM. Acita – 03.

3. Hasil pemeriksaan kapal dan dokumen
KM. Acita - 03 dibangun pada tahun 2003 dan sesuai dengan surat ukur No.62/KKh yang dikeluarkan oleh Syahbandar Luwuk merupakan kapal jenis kapal barang. Berdasarkan surat dispensasi penumpang No.: PK.653/20/19/Kpl.Bu-07 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelabuhan Bau-bau, KM. Acita – 03 mendapatkan dispensasi untuk memuat penumpang sampai dengan 30 orang (kapasitas maksimum 60 orang). Sesuai sertifikat kesempurnaan dan garis muat sementara no.: PK.650/20/18/Kpl.Bau-07 yang dikeluarkan oleh Kepala Kantor Pelabuhan Bau-bau, KM. Acita - 03 telah melaksanakan docking terakhir pada tanggal 19 s/d 25 Juni 2007 di pantai Tomia, Sulawesi Tenggara. Selain itu, Pemeriksaan nautis/teknis juga telah dilakukan di Bau-bau pada tanggal 25 September 2007. KM. Acita – 03 melayani rute Tomia - Baubau sejak Mei 2006.
Tim investigasi KNKT juga telah melakukan pemeriksaan fisik dan pengukuran ulang terhadap bangkai kapal KM. Acita – 03. Dari hasil pemeriksaan, diketahui tidak ada kerusakan pada konstruksi kapal baik itu konstruksi lambung bawah air, ruang akomodasi, dan anjungan.

E. ALISIS PENYEBAB
1. KONSTRUKSI KAPAL
Dari hasil pemeriksaan konstruksi kapal berikut pengukurannya, diketahui bentuk lambung kapal adalah V-type. Bentuk ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu tahanan kapal lebih kecil sehingga dengan tenaga mesin yang sama akan menghasilkan kecepatan kapal yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bentuk lambung kapal U-type. Kekurangannya bentuk V-type memiliki stabilitas yang buruk. KM. Acita 03 didesain dengan V-type dengan alasan untuk efisiensi bahan
bakar karena penggunaan mesin dengan daya yang rendah, untuk kecepatan kapal yang sama.

Ilustrasi di atas merupakan hasil pengukuran dari kondisi fisik lapangan. Bentuk bangunan atas yang tinggi dapat memberikan periode oleng kapal yang cepat. Semakin tinggi bangunan atas maka titik berat kapal (titik Gravity) akan semakin naik sehingga dapat menurunkan stabilitas kapal. Hal ini dapat diperburuk dengan penempatan muatan di geladak teratas. Dari pengamatan terhadap fasilitas akomodasi kapal, KM Acita 03 dapat memungkinkan adanya penambahan penumpang. Dari pemeriksaan manifes kapal dan pendataan ulang penumpang, diketahui jumlah penumpang yang ada di atas kapal 6 kali lipat dari dispensasi yang diberikan yaitu 30 orang.

2. KONDISI PEMUATAN KAPAL
Seperti yang terlihat pada sketsa pemuatan pada bab sebelumnya (Gambar I-2) , selain mengangkut penumpang, KM. Acita 03 juga membawa beberapa jenis muatan (lihat Tabel I-4). Jika dibandingkan dengan kondisi kapal yang ada, terkesan penempatan muatan dipaksakan karena muatan tercampur dengan fasilitas akomodasi penumpang. Tetapi dari sisi stabilitas kapal penempatan muatan ini tidak menjadi masalah dikarenakan sebagian besar muatan berada di dalam palkah.

Berdasarkan teori Domino menurut W. Heinrich pada tahun 1931 yang mengemukakan bahwa kecelakaan terjadi oleh karena adanya: Tindakan yang tidak aman (unsafe act) dan Kondisi yang tidak aman (unsafe condition). Menurutnya, kecelakaan dapat dicegah dengan menghilang kedua faktor diatas tadi, yaitu meniadakan perilaku tak aman dan meniadakan kondisi tak aman. Atau dengan kata lain dengan cara mengendalikan situasinya (thing problem) dan masalah manusianya (people problem). teori menurut Heinrich terlalu menekankan atau menyalahkan manusianya sebagai penyebab utama (blame the people). Padahal manusia tersebut pada dasarnya tidak ingin mengalami kecelakaan apalagi cedera dan cacat. Dan manusia pada dasarnya bekerja dalam suatu tempat kerja yang merupakan sebuah sub-sistem dan suatu sistem. pandangan yang menekankan faktor manusia (Human Failure) sebagai penyebab kecelakaan bergeser perhatiannya terhadap system. Sehingga berkembang pandangan bahwa kecelakaan terjadi oleh karena adanya kekurangan didalam suatu sistem (System Fault).
Kalo dihubungkan kejadian kecelakaan kapal laut, terbaliknya kapal KM. Acita-03 di peisisr pantai Lakeba, Bau-bau, Sulawesi Tenggara dengan teori domino menurut Heinrich maka kejadian kecelakaan tersebut terjadi karena adanya Tindakan yang tidak aman (unsafe act) dan Kondisi yang tidak aman (unsafe condition). Karena kalo di lihat kronologis kejadiannya maka dapat terlihat bahwa adanya tindakan yang tidak aman oleh penumpang tersebut di dalam kapal, sehingga stabilitas kapal Menurun akibat bergeraknya sejumlah penumpang ke sisi luar kanan kapal sehingga mengakibatkan momen miring kapal semakin besar dan melebihi momen penegak kapal sehingga kapal terbalik. Untuk unsafe condition saya kira tidak ada masalah karena pada saat pemberangkatan cuaca dalam keadaan baik, ombak normal dan untuk angina juga tidak terlalu kencang. Oleh karena itu tindakan yang tidak aman (unsafe act) yang dilakukan oleh para penumpang yang merupakan penyebab utama terjadinya kecelakaan meskipun tidak dipungkiri ada beberapa factor lain atau factor pendukung yang menyebabkan terjadinya kecelakaan seperti yang di kemukakan oleh Birt dan Lotus
Bird dan Loftus mengembangkan konsep kecelakaan atau teori kecelakaan yang tidak jauh berbeda dengan Heinrich. Perbedaannya terletak pada pengertian bahwa perilaku yang tidak aman dan kondisi yang tidak aman merupakan sebagai penyebab langsung (immediate causes) bukan sebagai penyebab dasar (basic causes). Penyebab dasar terjadinya kecelakaan menurut mereka adalah faktor kendali dari manajemen.oleh karena itu faktor dari manajemen yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan. Seperti terlihat dalam kecelakaan terbaliknya kapal KM. Acita-03 di peisisr pantai Lakeba, Bau-bau, Sulawesi Tenggara, selain faktor dari manusianya sendiri maka kecelakaan itu juga di sebabkan oleh kelebihan daya muat oleh kapal yang melebihi ambang batas yang telah di tetapkan. Nah disini andai saja petugas pelabuhan dapat mengawasi dengan ketat adanya kelebihan tersebut maka kejadian kecelakaan tersebut dapat dihindari. Kapal KM. Acita mengangkut jumlah penumpang 103 orang dewasa, (meskipun kapal tersebut di berikan dispensasi penumpang bermuatan 30 orang (Maksimum). Nakhoda mengajukan dokumen pernyataan keberangkatan kapal. Dalam surat ini dinyatakan bahwa penumpang berjumlah 60 orang. Jumlah penumpang yang melebihi batas dispensasi yang disebabkan oleh Lemahnya pengawasan pihak regulator terhadap proses keberangkatan kapal, sehingga menyebabkan jumlah penumpang melebihi dispensasi yang diberikan. Selain itu juga kondisi arus balik lebaran dan terbatasnya sarana transportasi antara P. Tomia- Baubau menyebabkan para penumpang yang akan kembali ke tempat kerja memaksa ikut ke kapal ini. Nah dari sini adanya pengawasan dari petugas pelabuhan/sistem yang lemah sehingga terjadinya kecelakan tersebut juga sangat di pengaruhi oleh sistem dalam manajemen pelabuhan tersebut. Selain itu Kontrol awak kapal terhadap penumpang tidak dapat dilaksanakan, dikarenakan kurangnya kemampuan awak kapal ditinjau dari sertifikat kompetensi yang dimilikinya. Oleh karena itu manajemen di dalam pegawai dari ABK juga kurang bagus.


F. PENYEBAB LANGSUNG ( UTAMA ) DAN TIDAK LANGSUNG ( FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI ) PROSES TERBALIKNYA KAPAL

1. Penyebab Langsung ( Penyebab Utama )
Dari hasil wawancara terhadap para penumpang dan awak kapal diketahui bahwa sesaat sebelum kapal terbalik, para penumpang yang semula diam mulai melakukan pergerakan/aktifitas dikarenakan penumpang mengetahui bahwa kapal akan segera sampai di pelabuhan tujuan. Jika dilihat dari jumlah penumpang yang cukup besar, Pergerakan penumpang ini akan memberikan gangguan pada tingkat stabilitas kapal. dari wawancara diketahui pergerakan utama penumpang adalah ke arah satu sisi kapal yang berhadapan dengan daratan dikarenakan ada informasi bahwa sinyal telepon selular telah bisa ditangkap. Informasi ini yang kemudian memicu penumpang untuk mendapatkan sinyal telepon selular yang lebih kuat dengan bergerak pada sisi kapal sebelah kanan (berhadapan dengan daratan).

Distribusi penumpang pada sisi luar kanan kapal dan atap kapal akan memberikan momen miring yang cukup besar sehingga dapat mengalahkan momen pengembali kapal. Kondisi ini membahayakan dan telah diketahui oleh awak kapal yang kemudian berupaya untuk memperingatkan penumpang untuk kembali ke tempat semula, namun tidak dihiraukan. Dengan bertambahnya jumlah penumpang yang berkumpul di sisi kanan luar dan atap kapal, momen miring kapal akibat distribusi ini akan semakin besar dan sampai pada akhirnya melebihi momen penegak kapal dan kemudian kapal terbalik.

2. Penyebab Tidak Langsung ( Faktor kontribusi )
Terbaliknya KM. Acita 03 ini juga disebabkan karena beberapa factor konstribusi pendukung, antara lain:
a. Jumlah penumpang yang melebihi batas dispensasi yang disebabkan oleh Lemahnya pengawasan oleh pihak regulator terhadap proses keberangkatan kapal, sehingga menyebabkan jumlah penumpang melebihi dispensasi yang diberikan. Kondisi disebabkan karena jauhnya posisi kantor satker pengawas keberangkatan kapal dengan pelabuhan pemberangkatan kapal tersebut. Selain itu juga kondisi arus balik lebaran dan terbatasnya sarana transportasi antara P. Tomia- Baubau menyebabkan para penumpang yang akan kembali ke tempat kerja memaksa ikut ke kapal ini.
b. Kontrol awak kapal terhadap penumpang tidak dapat dilaksanakan, dikarenakan kurangnya kemampuan awak kapal ditinjau dari sertifikat kompetensi yang dimilikinya.
c. Kurangnya disiplin dan pengetahuan penumpang terhadap sistem keselamatan di atas kapal sehingga menyebabkan bergeraknya sebagian penumpang ke salah satu sisi kapal.
d. Jika dilihat dari sisi komersial, daya beli masyarakat di wilayah tersebut masih sangat rendah. Sehingga apabila diwilayah tersebut di operasikan kapal yang tingkat pelayanan dan keselamatannya memadai maka tidak akan mampu untuk menggunakannya. Adanya lonjakan permintaan jasa angkutan pada kondisi lebaran dimanfaatkan oleh operator kapal untuk mendapatkan pemasukkan tanpa memikirkan aspek keselamatan.

G. TINDAKAN KOREKTIF
Dari hasil analisis dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut:
• Jumlah penumpang yang melebihi batas dispensasi bukan faktor utama terbaliknya KM. Acita 03 tetapi merupakan faktor kontributor sedangkan penyebab utamanya adalah bergeraknya sejumlah besar penumpang pada sisi luar kanan kapal. Oleh karena itu perlu adanya kesigapan dari ABK dalam mencegah supaya penumpang tidak bergerak ke bagian sisi kapal yang dapat menyebabkan kapal oleng.
• Keterbatasan jumlah layanan transportasi angkutan laut pada saat itu, memaksa penumpang untuk menggunakan layanan transportasi laut tanpa mempertimbangkan aspek keselamatan. Oleh karena itu pengawasan terhadap penumpang kapal oleh pihak yang berwenang harus lebih rinci sehingga dapat di ketahui apakah kapal tersebut melebihi dari batas maksimal dispensasi atau tidak
• Desain akomodasi penumpang memungkinkan adanya penambahan jumlah penumpang dari batas yang telah ditentukan.
• Faktor kedisiplinan penumpang juga berperan dalam terjadinya kecelakaan yang terlihat pada tidak dihiraukannya peringatan dari awak kapal. Oleh karena itu sering di adakan penyuluhan/pemberitahuan/pengumuman kepada para penumpang agar penumpang sadar akan setiap bahaya yang mengancam



3. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa terbaliknya KM. Acita 03 di sebabkan oleh :
Menurunnya stabilitas kapal akibat bergeraknya sejumlah penumpang ke sisi luar kanan kapal sehingga mengakibatkan momen miring kapal semakin besar dan melebihi momen penegak kapal sehingga kapal terbalik. Faktor kontribusi yang secara tidak langsung berperan terhadap kecelakaan ini adalah sebagai berikut:
a. Jumlah penumpang yang melebihi batas dispensasi yang disebabkan oleh Lemahnya pengawasan pihak regulator terhadap proses keberangkatan kapal, sehingga menyebabkan jumlah penumpang melebihi dispensasi yang diberikan. Selain itu juga kondisi arus balik lebaran dan terbatasnya sarana transportasi antara P. Tomia- Baubau menyebabkan para penumpang yang akan kembali ke tempat kerja memaksa ikut ke kapal ini.
b. Kontrol awak kapal terhadap penumpang tidak dapat dilaksanakan, dikarenakan kurangnya kemampuan awak kapal ditinjau dari sertifikat kompetensi yang dimilikinya.
c. Kurangnya disiplin dan pengetahuan penumpang terhadap sistem keselamatan di atas kapal sehingga menyebabkan bergeraknya sebagian penumpang ke salah satu sisi kapal dan atap kapal.
d. Jika dilihat dari sisi komersial, daya beli masyarakat di wilayah tersebut masih sangat rendah. Sehingga apabila di wilayah tersebut dioperasikan kapal yang tingkat pelayanan dan keselamatannya memadai maka tidak akan mampu untuk menggunakannya. Adanya lonjakan permintaan jasa angkutan pada kondisi lebaran dimanfaatkan oleh operator kapal untuk mendapatkan pemasukkan tanpa memikirkan aspek keselamatan.

B. REKOMENDASI

1. DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

a. Kapal-kapal rakyat yang mengangkut penumpang :
• Konstruksi atap bangunan atas dimodifikasi menjadi rangka ringan bertutup terpal sehingga tidak mungkin untuk dinaiki penumpang.
b. Pemberian peringatan kepada petugas/pejabat pengawas kapal di pelabuhan pemberangkatan dan/atau pelabuhan pengeluaran sertifikat-sertifikat kapal yang menyalahi aturan keselamatan (pada kasus ini kapal tidak memiliki sertifikat keselamatan radio).
c. Pendelegasian kewenangan kepada aparat daerah untuk membantu pengawasan operasional kapal-kapal pelayaran rakyat bilamana wilayah tersebut tidak terjangkau oleh pengawas di pelabuhan terdekat.
d. Perlu dilakukan kajian mengenai prototipe kapal-kapal rakyat yang mengangkut penumpang dan barang yang laik beroperasi di wilayah-wilayah setempat. Dari hasil investigasi, diketahui bahwa ketinggian geladak antara diatas geladak utama hanya 1,2 m, sehingga tidak layak untuk mengangkut penumpang dan penumpang cenderung untuk berada di geladak atasnya

2. KANTOR PELABUHAN
Sosialisasi disiplin keselamatan kepada pengguna jasa angkutan kapal-kapal rakyat khususnya mengenai kedisiplinan pergerakan penumpang di atas kapal (mengumpul di salah satu sisi kapal pada saat kapal berlayar).

3. MANAJEMEN/OPERATOR KAPAL PELAYARAN RAKYAT
Perlunya sosialisasi kepada para awak kapal pelayaran rakyat mengenai tata cara pemuatan penumpang/barang bawaan yang memenuhi ketentuan keselamatan kepada penumpang.






Daftar Pustaka


http://www.dephub.go.id/knkt/ntsc_maritime/Laut/Draft_Laporan_Akhir_KM_Acita03.pdf

Kusminanti.Y.2007. Bahan Kuliah Dasar Keselamatan. Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. FKM UI. Depok

Syaaf.S.R.2007. Human Behavior. Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. FKM UI. Depok

Di Posting Oleh : Dorin Mutoif, Poltekkes Depkes Yogyakarta Jurusan Kesehatan lingkungan Occupational Health and Safety, University of Indonesia Munggu, Petanahan, Kebumen, Jawa Tengah